Kamis, 05 Juni 2014

Install Windows 7 dengan crack

Ntar..lagi capek en nggk mud..tapi kalo penasaran..kontak saja di 08155215933, kirim email kamu.

Kamis, 23 September 2010

PERPANJANG STNK DI SAMSAT SIDOARJO

Caranya mudah, nggk perlu fotokopi ktp, stnk, atau bpkb, cukup bawa aslinya. Beli map khusus di dalam tempat photokopi. Masukkan ktp, stnk, bpkb asli. Trus, kumpulkan di loket pendaftaran. Tunggu panggilan, dapat panggilan, diberi formulir dan map yg berisi ktp, stnk, bpkp asli dikembalikan juga. Isi formulir, masukkan jg ke map tadi. Masuk ke dalam, cari loket 1 dan kumpulkan, tunggu panggilan. Dapat nomor tunggu di depan loket 2 atau 3 cocokkan nomernya dan siapkan uangnya. Bayar di loket tersebut. Setelah dapat stnk. Bawa ke loket 4 di sebelah loket 3 untuk dapat setempel STNK. Setelah itu pergi ke bagian belakang sendiri untuk mengambil karcis parkir berlangganan. Selesai sudah, tunggu apa lagi, hindari calo yach...

Rabu, 29 April 2009

Dikejar, ditembaki perompak di Selat Malaka

Rabu pagi 29 April 2009, aku dan teman-teman bersiap pulang menuju daratan Belawan dan Medan. Sudah 5 minggu saya di Langsa di lepas pantai selat malaka, tepatnya di atas kapal FPSO MV8, bekerja sebagai production technician mengolah dan mengontrol produksi minyak bumi. Suasana ceria terlukis di wajah2 teman yang hendak pulang, begitu pula teman2 yang baru datang untuk tinggal dan bekerja selama 4 minggu di tengah lautan ini namun tidak mampu menutupi kegerahan hati mereka. Dari atas kapal yang besar sepanjang kurang lebih setengah kilo dan tinggi hampir sama dengan gedung berlantai tinggi, kita diangkut dan diturunkan dengan crane dan personal basket menuju taxi antar jemput kita yakni tugboat Aji. Awal perjalananan tampak menyenangkan dengan disambut cuaca yang bersahabat, ombak tenang dan sedikit rintik hujan mengguyur lantai kapal. Sesampai di tugboat, bergegas semua orang berebut posisi kamar. Aku dan Amrizal langsung saja menyambar stick PS2, kami selalu bermain PS2 selama perjalanan, sedang yang lainnya asyik tidur menghilangkan rasa mabuk atau makan camilan dan bersendau gurau, maklum perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 10 jam di atas tugboat, menyebalkan memang tapi sudah terbiasa. Baru 3-4 jam berjalan, kami dikejutkan teriakan ABK agar kami bersiaga atas serangan perompak di belakang persis tugboat kita. Mereka sebelumnya melambaikan bendera putih agar kita memperlambat laju kendaraan, namun karena kita merasa asing dan diburu waktu kita menambah kecepatan. Mereka tampak emosi dan tanpa pikir panjang seorang dari mereka berikat kepala dan berselimut sarung mengacungkan senapan dan langsung menembaki tugboat dari belakang. Suara tembakan berulang kali membuat kita tegang dan panik serta segera menutup semua pintu dan jendela sambil menunduk. Kapten memberikan komando agar kita siap memberikan perlawanan. Sangat disayangkan dalam kondisi emergency kami tidak membawa telepon byru, dan lebih ironis lagi adalah sulit sekali berkomunikasi ke Langsa dan tugboat Jalak dengan radio. Mereka menggunakan perahu kayu berukuran besar dan kecepatan tinggi.